Nilai Ekivalensi
Nilai
uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan tetapi secara finansial
mempunyai nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan
jika nilai uang dikonversikan (dihitung) pada satu waktu yang sama.
Dalam
proses ekivalensi nilai ini digunakan MARR (Minimum Attractive Rate of Return)
sebagai suku bunga analisa. Besarnya MARR ini tergantung dari: laju inflasi,
suku bunga bank, peluang dan resiko usaha.
Istilah-istilah
yang digunakan pada nilai ekivalensi diantaranya adalah:
Pv = Present
Value (Nilai Sekarang)
Fv =
Future Value (Nilai yang akan datang)
An =
Anuity
I =
Bunga (interest / suku bunga)
n =
Tahun ke-
P0 =
Pokok / jumlah uang yang dipinjam / dipinjamkan pada
periode waktu
SI = Simple
interest dalam rupiah
Metode Ekivalensi
Adalah
metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan atau kesetaraan nilai uang
waktu berbeda.
Nilai
ekivalensi dari suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :
1) Jumlah uang pada suatu waktu
2) Periode waktu yang ditinjau
3) Tingkat bunga yang dikenakan
1.
Present
worth analysis
Present
worth analysis (analisis nilai sekarang) didasarkan pada konsep ekuivalensi
dimana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan terhadap titik
waktu sekarang pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (minimum
attractive rate of return – MARR).
Analisis
dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung Net Present Value (NPV) dari
masing-masing alternatif. NPV diperoleh menggunakan persamaan:
NPV = PW
pendapatan – PW pengeluaran
Untuk
alternatif tunggal, jika diperoleh nilai NPV ≥ 0 maka alternatif tersebut layak
diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif,
maka alternatif dengan NPV terbesar merupakan alternatif yang paling menarik
untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat independent,
dipilih semua alternatif yang memiliki NPV ≥ 0.
contoh
kasus:
Sebuah
perusahaan sedang mempertimbangkan peralatan baru seharga Rp. 30.000.000. Dengan
peralatan baru akan diperoleh penghematan sebesar Rp. 1.000.000 per tahun
selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu memiliki nilai jual Rp.
40.000.000. Jika tingkat suku bunga 12% per tahun dan digunakan present worth
analysis, apakah pembelian peralatan baru tersebut menguntungkan?
Penyelesaian:
NPV =
40000000(P/F,12%,8) + 1000000(P/A,12%,8) – 30000000
NPV =
40000000(0,40388) + 1000000(4,96764) – 30000000
NPV =
-8.877.160
Oleh
karena NPV yang diperoleh < 0 maka pembelian peralatan baru tersebut tidak
menguntungkan.
2.
Future
worth analysis
Future
worth analysis (analisis nilai masa depan) didasarkan pada nilai ekuivalensi
semua arus kas masuk dan arus kas keluar di akhir periode analisis pada suatu
tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR). Oleh karena tujuan utama
dari konsep time value of money adalah untuk memaksimalkan laba masa depan,
informasi ekonomis yang diperoleh dari analisis ini sangat berguna dalam situasi-situasi
keputusan investasi modal.
Hasil FW
alternative sama dengan PW, dimana FW = PW (F/P,i%,n). Perbedaan dalam nilai
ekonomis yang dihasilkan bersifat relative terhadap acuan waktu yang digunakan
saat ini atau masa depan. Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai FW ≥ 0
maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana
terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan FW terbesar
merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana
alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua alternatif yang
memiliki FW ≥ 0.
Contoh
kasus:
Sebuah
perusahaan sedang mempertimbangkan peralatan baru seharga Rp. 30.000.000.
Dengan peralatan baru akan diperoleh penghematan sebesar Rp. 1.000.000 per tahun
selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu memiliki nilai jual Rp.
40.000.000. Jika tingkat suku bunga 12% per tahun dan digunakan future worth
analysis, apakah pembelian peralatan baru tersebut menguntungkan?
Penyelesaian:
FW =
40000000 + 1000000(F/A,12%,8) –
30000000(F/P,12%,8)
NPV =
40000000 + 1000000(12,29969) – 30000000(2,47596)
NPV =
-21.979.110
Oleh
karena NPV yang diperoleh < 0 maka pembelian peralatan baru tersebut tidak
menguntungkan.
3.
Annual
Worth Analysis
Annual
Worth Analysis Metode Annual Worth (AW) atau disebut juga Annual Equivalent
yaitu metode dimana aliran kas masuk dan kas keluar didistribusikan dalam
sederetan nilai uang tahunan secara merata (sama besar), setiap periode waktu
sepanjang umur investasi, pada suatu tingkat pengembalian minimum yang
diinginkan (MARR).
Istilah
Capital Recovery (CR)
CR
adalah Nilai merata tahunan yang ekuivalen dengan modal yang diinvestasikan.
CR =
I(A/P, i, n) – S(A/F, i, n)
CR =
(I-S) (A/F, i, n) + I(i)
CR =
(I-S) (A/P, i, n) + S(i)
• I : Investasi awal
• S : Nilai sisa di akhir usia pakai
• n : Usia pakai
AW =
Revenue –Expences -CR
Annual
Worth Analysis dilakukan terhadap:
1.
Alternatif tunggal , layak jika AW > 0
2.
Beberapa alternatif dgn usia pakai sama
3.
Beberapa alternatif dgn usia pakai berbeda
4.
Periode analisis tak berhingga
Contoh
kasus:
Analisis
Terhadap Alternatif Tunggal
Sebuah
perusahaan sedang mempertimbangkan peralatan baru seharga Rp. 30.000.000.
Dengan peralatan baru akan diperoleh penghematan sebesar Rp. 1.000.000 per
tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu memiliki nilai jual
Rp. 40.000.000. Jika tingkat suku bunga 12% per tahun dan digunakan annual
worth analysis, apakah pembelian peralatan baru tersebut menguntungkan?
Penyelesaiannya:
AW =
40000000(A/F,12%,8) – 30000000(A/P,12%,8) + 1000000
AW =
40000000(0,08130) – 30000000(0,20130) + 1000000
AW =
-1787000
Oleh
karena AW yang diperoleh < 0, maka pembelian peralatan baru tidak
menguntungkan.
Usia
Pakai Semua Alternatif Sama
Sebuah
perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya.
Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkan kepada
perusahaan:
Mesin
Harga
Beli (Rp.)
Keuntungan
per Tahun (Rp.)
Nilai
Sisa di Akhir Usia Pakai (Rp.)
X
2500000
750000
1000000
Y
3500000
900000
1500000
Menggunakan
tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin X
AW X =
1000000(A/F,15%,8) – 2500000(A/P,15%,8) + 750000
AW X =
1000000(0,07285) – 2500000(0,22285) + 750000
AW X =
265725
Mesin Y
AW Y =
1500000(A/F,15%,8) – 3500000(A/P,15%,8) + 900000
AW Y =
1500000(0,07285) – 3500000(0,22285) + 900000
AW Y =
229300
AW mesin
X, Rp. 265.725, lebih besar daripada AW mesin Y, Rp.229.300. Pilih mesin X.
Referensi:
http://lyamarsadyy.blogspot.co.id/2013/11/tugas-2-analisis-ekivalensi_28.html
http://erfanhardiansyah.blogspot.co.id/2013/11/analisis-ekivalensi.html
http://batangsungkai.wordpress.com/2012/05/07/present-worth-analysis/
https://batangsungkai.wordpress.com/2012/05/16/future-worth-analysis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar