Nama : Bagus Santosa
NPM : 12414003
Kelas : 2IB06
1.
Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
A.Pengertian
Ekologi dan Lingkungan Hidup Secara Umum
Secara umum, Pengertian
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan saling ketergantungan dan
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan tak hidup dalam
satu ekosistem. Istilah Ekologi berasal dari kata yunani yaitu Oikos yang
berarti habitat, dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah, Pengertian
Ekologi adalah ilmu mengenai interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem merupakan suatu sistem yang terjadi hubungan (interaksi) dengan
saling ketergantungan antara komponen-komponen di dalamnya, baik makhluk hidup
maupun tidak hidup.
Pengertian lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan
kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa
dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah,
lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan,
dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di
kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan
abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai
macam benda mati yang ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari
sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah
yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk
kepribadian seseorang.
B.Pengertian
Ekologi dan Ilmu Lingkungan Menurut Para Ahli
Pengertian ekologi
menurut definisi para ahli adalah sebagai berikut...
Miller
(1975) : Menurut definisi Miller mengenai pengertian ekologi
yang menyatakan bahwa ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara
organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya
Otto
Soemarwoto : Menurut Otto Soemarwoto, pengertian ekologi adalah
ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya
C.
Elton : Menurut pendapat C. Elton, ekologi adalah ilmu yang
mengkaji sejarah alam atau perkehidupan alam secara ilmiah
Resosoedarmo
: Menurut definisi Resosoedarmo yang menyatakan bahwa pengertian ekologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya
Andrewartha : Menurut
Andrewartha, pengertian ekologi adalah ilmu yang membahas penyebaran dan
kemelimpahan organisme
Krebs
: Menurut Krebs, pengertian ekologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji
interaksi-interaksi yang menentukan penyebaran dan kemelimpahan organisme
Eugene
P. Odum : Menurut Odum, ekologi adalah kajian terstruktur dan
fungsi alam, tentang struktur dan interaksi antara sesama organisme dan
lingkungannya.
Ilmu lingkungan adalah
ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup. Menurut Soerjani, dkk (2006),
ilmu lingkungan adalah penggabungan ekologi (manusia) yang dilandasi dengan
kosmologi (tatanan alam) yang mempunyai paradigma sebagai ilmu pengetahuan
murni. Hakikat ilmu pengetahuan pada dasarnya berkembang untuk mendasari,
mewarnai serta sebagai pedoman kearifan sikap dan perilaku manusia.
C.
Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Perbedaan utama ilmu
lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan yang
arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak
perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan
kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan
lingkungan hidup secara menyeluruh. Timbulnya kesadaran lingkungan sudah
dimulai sejak lama, contohnya Plato pada 4 abad Sebelum Masehi telah mengamati
kerusakan alam akibat perilaku manusia. Pada zaman modern, terbitnya buku
Silent Spring tahun 1962 mulai menggugah kesadaran umat manusia.
Ilmu lingkungan merupakan
bidang ilmu interdisipliner yang merupakan integrasi ilmu fisik dan biologi
(termasuk tapi tidak dibatasi pada ekologi, fisika, kimia, biologi, ilmu tanah,
geologi, ilmu atmosfer dan geografi) untuk mempelajari tentang lingkungan dan
solusi dari masalah-masalah lingkungan. Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan
yang terintegrasi, kuantitatif, dan interdisipliner untuk mempelajari sistem
lingkungan.
Ekologi adalah studi
ilmiah tentang distribusi kelimpahan hidup dan interaksi antaraorganisme dan
lingkungan alami mereka sedangkan ilmu lingkungan adalah filosofi dangerakan
sosial yang luas berpusat pada kepedulian terhadap konservasi dan
perbaikanlingkungan.
Ekologi dan ilmu
lingkungan merupakan disiplin ilmu terkait erat dan berhubungan dengan
prinsip-prinsip yang satu dengan yang lain dan hal ini merupakan sesuatu yang penting
untuk sepenuhnya memahami satu dengan yang lain. Perbedaan utama antaraekologi
dan ilmu lingkungan yaitu ilmu lingkungan merupakan bidang yang lebih
menyeluruh yang menggabungkan banyak unsur ilmu bumi dan kehidupan untuk
memahami berbagai proses alam.
Sebuah perbedaan penting
antara ekologi dan ilmu lingkungan adalah tujuan dari penelitian dalam disiplin
ilmumasing-masing. Tidak seperti ilmuwan
bidang lingkungan, ahli ekologi cenderung fokus penelitian (kajian) mereka
pada populasi yang sangat spesifik dari makhluk hidup, seperti jenis tertentu
dari rumput atau kelompok ikan. Ahli ekologi berusaha untuk memahami bagaimana
populasi berinteraksi, bereproduksi, dan berkembang dalam suatu ekosistem. Para
ahli ekologi lebih berkonsentrasi terutama pada faktor-faktor langsung seperti
penyediaan makanan,peristiwa makan memakan, dan seleksi seksual dalam suatu
kelompok melalui pengamatan yang cermat dan penelitian sejarah. Ekologi
menjelaskan perkembangan dan adaptasi evolusioner yang mempengaruhi suatu spesies.
D.
Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
Asas di dalam suatu ilmu
pada dasarnya merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian
digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang
lebih spesifik. Asas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan pengujian metodologi secara terus menerus dan
matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan secara meluas.
Ada beberapa asas dalam
pengetahuan lingkungan, diantaranya:
ASAS
1
menyatakan bahwa semua
energi yang memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem yang dianggap
sebagai energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk
ke bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
ASAS
2
menyatakan bahwa tidak
ada sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika
II yaitu "Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi
berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju
angkasa."
ASAS
3
menyatakan bahwa materi,
energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
ASAS
4
menyatakan bahwa semua
kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit
kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat
maksimum.
ASAS
5
menyatakan bahwa terdapat
dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang
penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
ASAS
6
menyatakan bahwa Individu
dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya,
cenderung akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
ASAS
7
menyatakan bahwa
kemantapan pada keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan
yang mudah diramal.
ASAS
8
menyatakan bahwa sebuah
habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut
bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan
takson.
ASAS
9
menyatakan bahwa
keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi
produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan
keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
ASAS
10
menyatakan bahwa
lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam
perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani
evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan
fisik yang stabil.
ASAS
11
menyatakan bahwa sistem
yang telah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti
pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan
transmigran.
ASAS
12
menyatakan bahwa
kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan
relatifnya pada keadaan lingkungan.
ASAS
13
menyatakan bahwa
ingkungan yang secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan
keanekaragaman biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat
menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.
ASAS
14
menyatakan bahwa derajat
pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan
dalam sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar